Rabu, 03 Maret 2010

Perkembangan peserta didik

Perkembangan peserta didik
Makna sahabat
Bagi saya sahabat adalah orang yang selalu ada disamping kita dengan tulus dan tanpa pamrih. Ia akan meluangkan waktu untuk sekedar menemani kita. Adakalanya kita memiliki banyak sahabat, tetapi mereka hanya ada saat dalam keadaan senang saja, tapi saat kita membutuhkan sewaktu kita kesulitan mereka entah hilang kemana. Sahabat yanmg setia adalah sahabat yang selalu ada baik saat suka ataupun duka. Bagi saya sendiri memilih seorang sahabat haruslah orang yang bias menerima kita apaadanya dengan segala kekurangan yang ada pada diri kita, dan tentunya kita dapat saling mengerti satu sama lain. Teman yang hanya ada krtika kita senang saja, ia tidak lebih dari seorang penjilat dan hanya akan memanfaatkan kita.
Saya memiliki dua orang sahabat baik ketika duduk dibangku MA. Yang pertama adalah seorang perempuan, namanya Suryani Maryam. Kami mulai akrab sejak kelas 1 MA sampai sekarang. Kami sering bermain bersama, kerja kelompok bersama dan saya juga sering main ke rumahnya dan bercanda dengan keluarganya., sehingga serasa tidak asing dan tidak canggung lagi ketika saya harus ke rumahnya walaupun kami berbeda jenis kelamin. Kami sering bercerita tentang masalah kami masing-masing berbagi solusi baik masalah pelajaran, masalah dengan teman yang lain bahkan tentang masalah dengan pacar masing-masing. Senang rasanya punya teman untuk berbagi cerita.
Sahabat saya yang kedua adalah Heri Gunawan, kami tumbuh bersama di satu lingkungan, masuk SD sampai MA pun kami bersekolah di sekolah yang sama dan kelas yang sama. Kami banyak memiliki kesamaan hobi, dari nonton bola, main bola voly, sampai bermain catur. Saya hampir setiap hari bermain kerumahnya kadang untuk bermain catur, main gapleh, bahkan bertanding catur dan gapleh dengan ayahnya. Bagi saya mereka berdua adalah sahabat yang sangat berharga dan menyenangkan, serta tidak melihat dari kekurangan saya saja tetapi mereka juga bias menghargai apa yang saya miliki.
Membandingkan Saya dengan yang Lain
Saya adalah anak yang sering minder sewaktu MA. Walaupun saya cukup banyak disukai dengan teman-teman yang lain tetapi rasa minder itu selalu ada. Saya merasa saya adalah anak yang memiliki banyak kelemahan dan kekurangan, baik dari segi financial maupun kasih saying dari keluarga. Saya adalah seorang anak tunggal dan ayah saya sudah meninggal sejak saya masih kecil, bahkan saya tidak tahu seperti apa wajahnya. Tidak seperti halnya anak tunggal yang lain yang identik dengan perhatian penuh dari orang tua dan dimanjakan oleh orang tua, tetapi saya berbeda. keadaan Ibu saya yang abnormal membuat saya merasa tidak disayangi olehnya, bahkan saya pernah mau diberikan kepada orang lain. Untungnya saya tinggal dengan kakek yang menyayangi saya.
Jika melihat teman-teman saya yang lain saya sering merasa iri, apalagi mereka memiliki adik yang lucu, memiliki orang tua yang selalu menyayangi dan mengarahkan mereka, bahkan saya merasa iri ketika melihat teman saya dimarahi oleh orang tuanya. Mengapa? Karena saya yang masih duduk di bangku MA bahkan semenjak masih SD pun saya kurang mendapat perhatian dari orang tua. Tapi walaupun demikian saya selalu berusaha meluruskan sifat dan kelakuan saya, karena saya sendiri menyadari dengan kurang diperhatikannya saya maka saya harus mawas diri dan belajar berfikir dewasa.
Tetapi dengan keadaan saya yang demikian itu saya merasa punya suatu spirit yang muncul dari dalam diri kita, artinya tidak ada interpensi dari siapapun tentang apa yang harus kita lakukan
Tampil Beda
Setiap orang tentunya akan mengalami suatu masa perubahan sikap yang dapat menyebabkan perubahan sifat dan penampilan, misalnya masa puberitas. Bagi saya sendiri dari yang saya rasakan saya mengalami perubahan semenjak mulai punya pacar, karena kita selalu ingin diperhatikan ataupun lainnya.
Pada masa transisi ini setiap anak sudah memiliki keinginan dan ketertarikan terhadap suatu hal, baik positif maupun buruk, tidak memandang maka dari itu perubahan yang berubah atau berbeda ini perlu mendapat perhatian yang lebih takutnya anak akan semakin penjaga. Namun factor yang paling berpengaruh biasanya ketika kita mulai punya pacar. Saya pun merasakan masa seperti itu, ketika pacaran tampilan saya tergantung suasana hati, untuk menarik perhatian tentunya.

Komentar-komentar yang dibanggakan
Sejak kecil al hamdulillah saya menjadi seorang yang rajin ngaji, masuk rangking, dll. Sehingga bisa membawa teman saya yang tadinya males sholat jadi rajin, dan lain-lain. saya adalah orang yang cukup dipentingkan oleh teman-teman. Saya sendiri merasa itu, artinya saya sudah memiliki tanggungjawab, setidaknya untuk diri pribadi.
Sejak kecil saya sudah mandiri, apalagi ketika memasuki kelas 3 MA, kakek saya meninggal tapi saya berhasil bertahan dengan bantuan dari guru, saya bekerja di sekolah sebagai penjaga sekolah bahkan sampai tidur di ruangan kantor.tapi setidaknya untuk mencukupi kebutuhan sendiri sepeninggalnya kakek saya.
Tantangan yang Dihadapi
Masa MA banyak sekali tantangan yang harus dilewati untuk membereskan sekolah, mulai dari factor ekonomi terutama, dan yang paling berat adalah kehilangan seorang kakek satu-satunya keluarga yang memperhatikan dan memberi dukungan financial untuk sekolah saya. Untunglah saya di sayangi oleh guru-guru, apalagi setelah bekerja disekolah sehingga saya dapat menyelesaikan sekolah dengan baik.
Selain itu tantangan belajar semasa MA juga dari pacar, walau bagaimanapun pacar tetap saja menyebabkan terganggunya pelajaran kita.
Guru yang Dijadikan Tempat Curhat
Saya memiliki beberapa orang guru yang menjadi tempat saya bercerita dan berkelluh kesal. Diantaranya Ibu Munawaroh yang membantu mengulangi pelajaran. Kemudian Ibu Dedeh, ia adalah orang yang paling berjasa dalam kehidupan perkuliahan saya hingga saya dapat merasakan bangku kuliah, kemudian Bapak Aan, Ia adalah sumber inspirasi mengapa saya mengambil bahasa arab. Selanjutnya yang terakhir adalah keluarga besar bapak Maman Anshor (alm) yang anak-anaknya juga guru, disini saya merasakan adanya kehangatan keluarga, makanya sampai sekarang saya selalu pulang kerumahnya sampai tugas keluarga., rumah ali…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar di sini